Mungkin dulu kita pernah bermimpi untuk memiliki
sebuah mobil terbang, seperti yang ada dalam film Sci-Fi (Science Fiction) yang menceritakan kehidupan di masa depan. Berbahagialah
kalian, karena mobil terbang sebentar lagi akan terwujud. Terrafugia TF-X,
itulah nama mobil terbang tersebut.
Mobil terbang Terrafugia TF-X sebelumnya sudah
diumumkan pada tahun 2013 oleh Terrafugia, sebuah perusahaan mobil terbang asal
Amerika Serikat. Namun tahun ini, Terrafugia baru bisa merilis video resmi 3
dimensi mengenai mobil terbang tersebut sebelum diproduksi dan benar-benar
digunakan oleh penggunanya.
Terrafugia TF-X merupakan kendaraan listrik hybrid,
dan mampu menampung hingga empat penumpang. Mungkin Terrafugia TF-X bisa
menjadi kendaraan alternatif (kalau tidak mahal) untuk kota sebesar Jakarta
yang sering di landa macet. Desain mobil terbang Terrafugia TF-X dibuat
sedemikian rupa agar dapat masuk garasi seperti mobil-mobil pada umumnya.
Terrafugia TF-X juga dipersiapkan agar menjadi kendaraan legal yang dapat
berjalan di jalan umum. Rancangan terbaru ini membuat Terrafugia TF-X dapat
digunakan di dua alam, yaitu di darat dan di udara baik sebagai mobil maupun
pesawat.
Terrafugia TF-X dapat terbang atau lepas landas
serta mendarat secara vertikal layaknya sebuah helikopter, sehingga tidak
memerlukan landasan pacu yang memakan tempat atau jalan yang panjang. Cukup
menggunakan jalan umum biasa, dan biarkan Terrafugia TF-X memulai aksinya untuk
terbang secara vertical. Terrafugia TF-X diperkirakan akan menggunakan mesin
300hp (horse power) dan dapat melaju hingga 200 mph atau setara dengan 322
km/jam. Dengan menggunakan mobil ini, kalian bisa ngebut tanpa hambatan
(kecuali disana ada burung, pesawat, superman, dan sebagainya).
Terrafugia TF-X diperkenalkan pertama kali pada
tahun 2013 lalu, dan diperkirakan akan membutuhkan waktu enam sampai delapan
tahun untuk memproduksi Terrafugia TF-X hingga benar-benar bisa digunakan di
jalanan umum. Terrafugia TF-X diperkirakan akan diberi label harga sebesar
antara US$300.000 hingga US$400.000 atau jika dirupiahkan, sekitar Rp 4 Miliar
hingga Rp 5,3 Miliar. Nah, mending beli rumah istana atau mobil..???
Akan tetapi, terlepas dari kemudahan yang didapatkan
oleh setiap pengguna mobil terbang untuk mencapai tujuannya tanpa terhalang
batas seperti laut, hutan, gedung tinggi, atau tembok besar, perlu dipikirkan
juga nanti betapa rumitnya untuk membuat aturan lalu lintas di atas udara. Jika
setiap rumah atau sudah ratusan mobil terbang yang digunakan di udara dalam
satu tempat, mungkin akan menyebabkan kekacauan di udara karena tidak memiliki
lajur khusus untuk mobil terbang. Atau bahkan mungkin, bukannya mengurangi
masalah transportasi justru malah menambah masalah. Namun, semoga saja semua
impian yang kita bayangkan bisa terwujud.
0 comments:
Post a Comment