Pernahkah kalian mendengar hewan bernama anjing laut
atau singa laut? Pasti kalian sering mendengarnya baik di sekolah, maupun di
televisi.
Lalu pernahkah kalian mendengar hewan bernama
Walrus? Jika belum, mari kita berkenalan dengan mereka.
Walrus merupakan mamalia laut yang hidup di Samudera
Atlantik dan Samudera Pasifik. Walrus juga tersebar di Samudera Arktik dan Laut
sub-Arktik di belahan utara bumi. Nama ilmiah Walrus yaitu “Odobenus Rosmarus”, dalam bahasa latin
yang artinya ‘kuda laut yang berjalan dengan gigi’. Baik jantan maupun betina,
mereka mempunyai dua gading panjang berwarna putih. Kulitnya berkeriput, menutupi
lapisan lemak tebal yang menjaga tubuh mereka tetap hangat meskipun berada di
daerah yang sangat dingin..
Klasifikasi Ilmiah
|
||
Nama
|
:
|
Walrus
|
Kerajaan
|
:
|
Animalia
|
Filum
|
:
|
Chordata
|
Kelas
|
:
|
Mammalia
|
Infrakelas
|
:
|
Eutheria
|
Ordo
|
:
|
Carnivora
|
Upaordo
|
:
|
Caniformia
|
Superfamili
|
:
|
Pinnipedia
|
Famili
|
:
|
Odobenidae
|
Genus
|
:
|
Odobenus
|
Spesies
|
:
|
O. Rosmarus
|
Sumber : Wikipedia
Walrus berbeda dengan anjing laut (true seal), singa laut (sea lion) serta gajah laut (elephant seal). Walrus memiliki ciri-ciri
sebagai berikut:
- Tidak memiliki daun telinga.
- Memiliki sepasang taring panjang.
- Memiliki moncong yang pendek dan datar di bagian depan.
- Sirip depannya panjang, tidak berbulu dan berkuku pendek.
- Bisa menekuk sirip belakangnya ke depan.
- Tubuhnya diselubungi rambut tipis dan pendek.
- Ketika di daratan, bisa berjalan dengan memakai ke empat siripnya.
- Saat di dalam air, berenang dengan cara menggerakkan sirip depan dan belakangnya.
Seperti halnya singa laut, Walrus berjalan dengan
melipat siripnya di bawah tubuhnya. Ia mampu menopang tubuhnya dengan keempat
siripnya. Walrus mampu bertahan berada di dalam air selama 30 menit sebelum ke permukaan untuk mengambil udara.
Walrus sangat mudah dikenali karena memiliki gading
atau taring. Panjang gading Walrus sekitar 40 cm dan dapat terus tumbuh hingga
mencapai berat lebih dari 3 pon. Gading Walrus jantan berguna untuk
mempertahankan diri atau bertarung memperebutkan Walrus betina. Walrus jantan
dan betina menggunakan gadingnya untuk mengangkat dirinya ke atas es dan
menggali es untuk mencari kerang dengan bantuan kumisnya. Kumis walrus
‘bukanlah rambut’ tapi sangat sensitif seperti kumis kucing. Walrus memakan kerang, mussels, krill, kepiting, cacing dan siput. Walrus juga memakan gurita dan ikan, serta menyerang anjing laut.
Panjang badan Walrus berkisar antara 2,7 sampai 3,56
m. Sementara itu, berat badan Walrus berkisar antara 800 sampai 1.700 kg. Walrus
Pasifik dewasa dapat mencapai berat 1.700 kg dan hanya dilampaui oleh anjing
laut gajah. Walrus memiliki badan yang besar dengan kulit berbulu tebal yang
bulunya semakin menipis sejalan dengan pertambahan umurnya.
Hewan ini termasuk hewan sosial yang selalu hidup
berkelompok. Bahkan ketika ruang tempat hidupnya sempit, mereka mau berkerumun
berdesak-desakan. Tak jarang, Walrus pun sering berbaring di atas Walrus yang
lainnya. Walrus tidak memiliki penglihatan yang baik, namun pendengaran dan
penciumannya sangat baik. Walrus bisa hidup hingga 20-30 tahun di alam liar.
Setiap dua atau tiga tahun, Walrus betina akan
melahirkan satu anak pada bulan mei atau juni. Bayi yang baru lahir memiliki
lapisan lemak yang tipis dan ditutupi dengan lapisan rambut pendek berwarna
abu-abu yang sangat berguna karena mereka lahir di atas gumpalan es.
Walrus suka berjemur sejenak sebelum terjun kembali
ke air kutub yang dingin. Mereka suka berkumpul di pantai dalam kelompok besar.
Dulu, pada abad ke -19 dan ke-20, banyak Walrus yang dibunuh dan dieksploitasi untuk
di ambil daging, minyak dan gadingnya. Namun, sekarang mereka sudah dilindungi
dan jumlahnya telah bertambah lagi.
0 comments:
Post a Comment