Catatan :

Thursday, September 10, 2015

Kisah Pilu Bocah Suriah dan Pesan Terakhirnya yang Menakutkan


Suriah saat ini masih bergejolak, menyebabkan jutaan pengungsi yang berasal dari negeri bagian Syam tersebut mencari suaka ke negeri-negeri sebelah seperti Irak, Yordania, Turki dan Lebanon, bahkan hingga ke Eropa. Selain itu, konflik yang terjadi di Suriah telah mengakibatkan korban hingga ratusan ribu jiwa. Konflik Suriah memang sudah lama terjadi sejak Maret 2011 hingga kini dan menyebabkan eksodus besar-besaran yang berlangsung selama empat tahun.



Berbagai kisah korban pengungsi sangat menyayat hati, dimulai dari ditemukannya jenazah Aylan Kurdi yang terdampar di pantai Turki, hingga sebuah video kekerasan yang dilakukan seorang wartawati terhadap kakek dan bocah pengungsi Suriah di Hungaria. Hal tersebut akhirnya kembali membuka mata dan perhatian dunia terhadap para pengungsi Suriah.

Di tengah kondisi demikian, terdapat satu kisah pilu lain mengenai seorang bocah berusia tiga tahun yang juga merupakan salah satu korban pengungsi dari Suriah. Bocah tersebut meninggal di tengah kondisi negeri yang masih bergejolak. Namun, hal yang sangat tidak terduga terjadi, sesaat sebelum dia meninggal yang membuat orang-orang disekitarnya merinding. Bocah yang masih polos tersebut mengucapkan kalimat terakhir “Aku akan memberitahukan kepada Allah, segalanya”.

Kalimat terakhir bocah Suriah tersebut seperti yang diunggah dalam sebuah video oleh World News, mengandung makna yang sangat dalam. Sebuah kalimat yang ditujukan kepada seluruh manusia pada umumnya dan terhadap kaum muslim pada khususnya, seakan mengancam mereka yang lalai dan tidak peduli pada saudaranya sendiri. Bocah tersebut meninggal karena luka yang sangat parah akibat konflik peperangan yang terjadi di Suriah. Meskipun sempat dirawat tim medis, namun akhirnya luka tersebut tetap menyebabkannya meninggal dunia.

Lalu, apakah orang-orang di dunia yang menyaksikan saudaranya sedang membutuhkan pertolongan masih tetap bersantai-santai dan tidak peduli terhadap nasib mereka? Sudah sewajarnya kita merasa was-was, karena seorang bocah tengah menunggu di hadapan Tuhannya untuk memberitahukan mereka yang sebenarnya mampu namun lalai dari kewajiban membantu sesamanya yang membutuhkan. Semoga kita bukan termasuk orang-orang yang lalai terhadap kebutuhan saudara kita.


0 comments:

Post a Comment

Post Lainnya