Catatan :

Tuesday, April 28, 2015

Undulatus Asperatus, Sang Gelombang di Langit


Undulatus Asperatus adalah awan ke dua setelah Lenticular Clouds (Awan Cantik Di Atas Gunung) yang telah kami sajikan dihadapan kalian. Sama seperti awan sebelumnya, Undulatus Asperatus merupakan salah satu awan yang memiliki keunikan dan karakteristik yang berbeda dengan awan-awan lainnya sehingga mampu menarik perhatian masyarakat dunia.



Undulatus Asperatus yang artinya “Gelombang Gelisah” pernah diajukan oleh Cloud Appreciation Society sebuah organisasi pemerhati awan, ke WMO (World Meteorological Organisation atau Badan Meteorologi Dunia) pada tahun 2009 untuk dimasukkan sebagai salah satu klasifikasi awan yang baru dan berbeda dari awan-awan sebelumnya yang telah ada.


Foto-foto mengenai penampakan awan Undulatus Asperatus ini telah dikirim oleh masyarakat selama bertahun-tahun, namun organisasi Cloud Appreciation Society tidak bisa memasukkan jenis awan ini pada klasifikasi awan yang sudah ada. 


Awan Undulatus Asperatus terlihat seperti laut pada hari yang berombak, bergerak layaknya gelombang lautan. Itulah sebabnya organisasi Cloud Appreciation Society mengusulkan awan ini dengan nama Asperatus yang berasal dari bahasa latin, yaitu kata kerja ‘Aspero’, yang artinya ‘untuk membuat kasar’. Istilah ini digunakan oleh penyair Romawi untuk menggambarkan laut yang bergerak kasar dengan angin utara yang dingin.


Tidak lama setelah organisasi Cloud Appreciation Society mengusulkan nama Undulatus Asperatus sebagai jenis awan yang baru, maka bagaikan ‘pesan viral’, berita tersebut menjadi salah satu berita yang cepat tersebar melalui berbagai media. Berita-berita tersebut muncul di Inggris, Amerika Serikat dan di banyak negara lainnya melalui dunia maya. Berita mengenai usulan awan Undulatus Asperatus ini bahkan dinominasikan sebagai salah satu dari 50 penemuan terbaik di Majalah Time pada tahun 2009.


Segera setelah usulan mengenai awan Undulatus Asperatus disampaikan ke WMO, istilah ini langsung diadopsi oleh cloudspotters di seluruh dunia. Namun organisasi Cloud Appreciation Society masih berpikir bahwa awan yang mereka usulkan sangat tidak mungkin untuk diterima sebagai istilah resmi. Hal ini karena pada saat sebelumnya, The Royal Society Meteorologi telah memberitahu mereka bahwa awan tersebut akan menjadi resmi jika diakui oleh Organisasi Meteorologi Dunia di Jenewa, yang menerbitkan kitab/buku klasifikasi awan, The International Cloud Atlas.


The Royal Society Meteorology saat ini mendorong masyarakat meteorologi internasional untuk memperbarui peta awan dunia, termasuk memasukkan Asperatus untuk membuatnya resmi. Jika Asperatus diterima, itu akan menjadi klasifikasi awan resmi yang pertama dalam 60 tahun. 


0 comments:

Post a Comment

Post Lainnya